File talk:TDKGM 01.077 (3 1) Koleksi dari Perpustakaan Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya.pdf

From Wikimedia Commons, the free media repository
Jump to navigation Jump to search

Translation

[edit]

Bahasa Indonesia

/halaman 1/

BOGOR, 22 AGUSTUS 1913

SURAT EDARAN

NO. 2014. Lampiran


Sudah beberapa kali Kepala Pemerintahan Daerah diundang untuk memberikan perhatian khusus mereka terhadap cara bagaimana kalangan Pribumi (termasuk Orang Timur Asing) oleh kalangan pegawai negeri Eropa dan Pribumi diperlakukan, dan juga tata krama pergaulan antara abdi negara Eropa dan Pribumi dan antara kategori yang berbeda-beda di antara yang disebut paling akhir.

Maka pada surat edaran di sini pada tanggal 10 September 1890 No 2198 – dicetak di bawah No 6495 daripada halaman tambahan – para pegawai negeri Eropa disarankan untuk sejauh mungkin memberikan semangat pada penggunaan bahasa Belanda oleh para pemimpin dan pegawai negeri Pribumi; – pada surat-surat edaran tanggal 20 Agustus 1904 No 3222 dan 3223 (halaman tambahan No 6061) para Residen dan Kepala Departemen masing-masing, diminta semuanya dalam lingkungan kewenangan mereka untuk menjaga, bahwa para abdi negara, yang dalam melaksanakan



—--—

Kepada
Para Kepala Pemerintahan Daerah
di JAWA dan MADURA
—--—--—--—----
/halaman 2/

tugas mereka berhubungan dengan Orang Pribumi atau Timur Asing, melaksanakannya dengan pantas dan menghindari perilaku arogan serta perbuatan kasar yang tidak perlu;-

pada surat edaran tanggal 16 November pada tahun yang sama No. 4623 – atau disebut sebagai “surat edaran hormat”, yang dimuat di bawah No. 6118 dari halaman tambahan – para pegawai negeri pemerintahan Eropa dikemukakan, bahwa kebiasaan hormat pribumi yang khas harus secara bertahap diganti dengan etiket kesopanan internasional yang lebih sederhana, dan bahwa adat lama mengenai hal ini sementara diperkenankan sampai batas tertentu, namun sama sekali tidak boleh dilestarikan secara sengaja atau dilindungi terhadap perubahan oleh Pemerintahan Eropa.

-pada surat edaran tanggal 3 April 1906 No 974 (halaman tambahan No 6496) sekali lagi ditekankan untuk menaati perintah yang disebut di atas ini; – sementara pada surat edaran tanggal 20 April 1909 No 1016 (lembaran tambahan No 7029) ditekankan dan diperingatkan keinginan Pemerintah mengenai pemakaian bahasa Belanda jika ada hubungan antara pegawai negeri Eropa dan Pribumi, yang mengerti bahasa ini.

Tidak diragukan lagi, diasumsikan bahwa surat edaran ini memberi pengaruh baik, dan dalam kondisi dan hubungan yang ada beberapa perbaikan telah dicapai sesuai haluan yang disampaikan oleh Pemerintah.

Walau demikian, tidak bisa dipungkiri, bahwa

Berulang kali kita masih mendengar keluhan-keluhan, bahwa para pegawai negeri Pribumi yang santun dan berpendidikan tidak diperlakukan dengan sopan dan ramah oleh para pegawai pemerintahan Eropa, sementara mereka atas dasar posisi dan perkembangan mereka berhak untuk itu; bahwa para pegawai pemerintahan Pribumi