File:Tradisi Skilot Pesisir.jpg

From Wikimedia Commons, the free media repository
Jump to navigation Jump to search

Original file(5,472 × 3,648 pixels, file size: 10.72 MB, MIME type: image/jpeg)

Captions

Captions

Add a one-line explanation of what this file represents

Summary[edit]

Description
Bahasa Indonesia: Umumnya selancar memang di laut dengan ombak yang dahsyat. Namun, di Tanah Pasuruan Jawa Timur berselencar tak perlu mencari ombak besar. Cukup dengan lumpur yang di lahan tambak milik desa. Tak hanya sekedar permainan belaka, Skilot merupakan tradisi di Pasuruan yang dilaksanakan setiap Lebaran Ketupat.

Skilot berasal dari dua kata yaitu, ski yang berarti berseluncur dan Lot yang berarti lumpur. Sesuai namanya, skilot dapat diartikan berselancar di atas lumpur. Mulanya kegiatan ini dilakukan oleh para nelayan yang tinggal di daerah pesisir untuk mencari ikan, kerang. Namun, rutinitas ini akhirnya menjadi olahraga, permainan tradisional dan tradisi di Pasuruan. Salah satunya di Kampung Blekok, Situbondo, Jawa Timur. Cara bermainnya cukup sederhana. Salah satu kaki pemain menumpu pada papan seluncur. Sedangkan kaki satunya menjejakkan kaki pada lumpur sebagai tenaga penggerak. Kedua tangan pun juga aktif menghalau lumpur untuk menambah kecepatan.

Layaknya bermain papan seluncur, saat bermain skilot badan pun juga harus seimbang. Jika tak seimbang, badan pun langsung mandi lumpur. Meski nampaknya terlihat mudah, namun adu balap selancar lumpur ini tak bisa dianggap sepele. Tak hanya anak-anak saja yang bermain Skilot, orang dewasa pun terkadang mengikuti permainan ini. Baik pria atau wanita pun bisa merasakan asyiknya bermain tradisional skilot.

Bahkan, skilot sering menjadi ajang perlombaan di Pasuruan setiap. Rasa bangga akan tertanam saat menjadi pemenang lomba skilot. Predikat cekatan, gesit pun tersemat dipundaknya.

Sudah ada sejak tahun 1990, Skilot kini menjadi atraksi tahunan. Tradisi ini juga menjadi wisata pantai khas Ledok. Ajang perlombaan skilot menjadi momen yang dinanti oleh warga sekitar. Skilot menjadi warisan budaya tak benda Indonesia yang tetap lestari hingga kini.
Date
Source Own work
Author Ivuvisual

Licensing[edit]

I, the copyright holder of this work, hereby publish it under the following license:
w:en:Creative Commons
attribution share alike
This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International license.
You are free:
  • to share – to copy, distribute and transmit the work
  • to remix – to adapt the work
Under the following conditions:
  • attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.


File history

Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.

Date/TimeThumbnailDimensionsUserComment
current07:40, 31 August 2021Thumbnail for version as of 07:40, 31 August 20215,472 × 3,648 (10.72 MB)Ivuvisual (talk | contribs)Uploaded own work with UploadWizard

There are no pages that use this file.

Metadata