File:PERESMIAN MONUMEN TATENGKENG karya Alffian W.P. Walukow.jpg

Bahasa Indonesia: SINOPSIS

Jan Engelbert Tatengkeng itu orang Sangir, asalnya dari Pulau Sangihe. Dia lahir di kota kecil Tahuna, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe, propinsi Sulawesi Utara perbatasan Indonesia dan Pilipina. Meskipun dari daerah yang sangat terpencil, Tatengkeng sanggup bersekolah sampai ke pulau Jawa. Kekayaan sastra Sangihe telah menempahnya menjadi seorang sastrawan besar Indonesia angkatan Pujangga Baru pada usia 27 tahun. Jasanya begitu besar terhadap perkembangan Sastra Indonesia, dan perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Meski berasal dari daerah terpencil tetapi semangat dan kejujurannya tetap melekat didada sebagai “tau sangir” orang Sangir. Tatengkeng menjadi tokoh yang sangat diperhitungkan di Makasar, mengambil alih Gedung Kesenian dari tangan Belanda, merintis berdirinya Universitas Hasanuddin, pendiri Jurusan sastra Indonesia, Fakultas Sastra UNHAS, pendiri perpustakaan Daerah Sulsel, wakil NIT pada KMB di Den Haag Belanda, Perdana menteri NIT dll.

Pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara teramat besar, tapi dia hanyalah pahlawan di hati para pegiat sastra, orang Sangir dan orang Makasar, dia bukan Pahlawan Nasional. Tatengkeng hanyalah pahlawan yang dilupakan Bangsa.