File:Memayu Hayuning Bawana.jpg

From Wikimedia Commons, the free media repository
Jump to navigation Jump to search

Original file(2,048 × 2,730 pixels, file size: 547 KB, MIME type: image/jpeg)

Captions

Captions

Merapi has never broken a promise. Humans, who did it. Every eruption is a reminder. That the meaning of "Memayu Hayuning Bawana" has not been well embedded in our lives as humans.

Summary

[edit]
Description
Bahasa Indonesia: Konon salah satu peristiwa bencana besar yang pernah menimpa Indonesia Mahapralaya (malapetaka hebat) adalah letusan Gunung.

Letusannya meluluhlantakkan Pulau Jawa. Bencana maha dahsyat ini dipercaya terjadi pada kisaran tahun 800 an. Bahkan ada yang menyebutkan letusan waktu itu sampai membuat Kerajaan Mataram Kuno harus pindah ke Jawa Timur.

Memayu hayuning bawana adalah filosofi atau nilai luhur tentang kehidupan dari kebudayaan Jawa. Memayu hanuning bawana jika diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi memperindah keindahan dunia.

Bawana adalah dunia dengan isinya. Bawana adalah kawasan kosmologi Jawa. Sebagai wilayah kosmos, bawana justru dipandang sebagai jagad rame. Jagad rame adalah tempat manusia hidup dalam realitas. Bawana merupakan tanaman, ladang dan sekaligus taman hidup setelah mati. Orang yang hidupnya di jagad rame menanamkan kebaikan kelak akan menuai hasilnya.

Orang Jawa merasa berkewajiban untuk memayu hayuning bawana atau memperindah keindahan dunia, hanya inilah yang memberi arti dari hidup. Di satu fisik secara harafiah, manusia harus memelihara dan memperbaiki lingkungan fisiknya. Pandangan tersebut memberikan dorongan bahwa hidup manusia tidak mungkin lepas dari lingkungan. Orang Jawa menyebutkan bahwa manusia hendaknya arif lingkungan, tidak merusak dan berbuat semena-mena.

“Merapi Tidak Pernah Ingkar Janji” Dualitas antara Gn.Merapi dan konsep Memayu Hayuning Bawana sangatlah erat dalam merepresentasikan kehidupan manusia saat ini.

Merapi tidak pernah ingkar janji adalah pesan. Letusannya adalah pengingat untuk kita, bahwa sebagai mahluk yang memiliki cara berpikir secara logika, kita lalai memaknai konsep Memayu Hayuning Bawana.

Karena siapa yang menanamkan kebaikan kelak akan menuai hasilnya. Dan apa yang dilakukan merapi sampai saat ini, terus terusan memuntahkan isi perutnya, adalah hasil dari gambaran kehidupan manusia yang masih fana.
Date
Source Own work
Author FajarKukuhC

Semua tulisan dan penjelasan gambar diambil dari sumber :

https://m.detik.com/news/berita/d-2907409/cerita-dan-makna-gelar-mangkubumi-yang-disematkan-ke-putri-pertama-sultan

https://nusadaily.com/culture/letusan-gunung-merapi-pindahkan-kerajaan-mataram-kuno-ke-jatim.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Memayu_hayuning_bawana

Licensing

[edit]
I, the copyright holder of this work, hereby publish it under the following license:
w:en:Creative Commons
attribution share alike
This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International license.
You are free:
  • to share – to copy, distribute and transmit the work
  • to remix – to adapt the work
Under the following conditions:
  • attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.


File history

Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.

Date/TimeThumbnailDimensionsUserComment
current17:34, 26 May 2020Thumbnail for version as of 17:34, 26 May 20202,048 × 2,730 (547 KB)FajarKukuhC (talk | contribs)Uploaded own work with UploadWizard

There are no pages that use this file.

Metadata