File:Ludovic Hébert Beauvoir crossing the Cimanuk river.jpg

Bahasa Indonesia: Kutipan dari buku:
Di sore hari kami tiba di Tji-Manoek (Cimanuk), sebuah sungai dangkal yang lebar, dengan desa yang padat di kedua tepinya, di mana jalan menghubungkannya. Kepala desa pertama, dengan 400 pekerja, diikuti karena penasaran oleh para wanita dan anak-anak, menaikkan kereta kami ke atas perahu, dan menaruhnya di tengah sungai, di mana kami bertemu dengan penduduk desa seberang. Hanya ada dua kaki kedalaman air di atas jarak hampir 300 meter yang masih memisahkan kami dari pantai. Karena perahu-perahu itu tidak berguna, orang-orang itu, dengan air di atas lutut mereka, mengikatkan diri mereka dengan gagah ke tali yang sangat panjang, dan menarik kami seperti kapal yang akan pergi ke dermaga; tetapi barang bawaan kami, meski ringan, menambah berat kereta kuda kami terlalu banyak. Segera kami terjebak di lumpur, menjadi pulau yang dikelilingi air. Upaya yang keras memutuskan talinya, dan pria, wanita, dan anak-anak, yang berpegangan padanya, tercebur semuanya, dengan efek yang paling indah. Mereka sangat baik hati sehingga untungnya mereka sendiri menertawakannya.