File:Kesenian Singo Barong.jpg
Original file (6,000 × 4,000 pixels, file size: 12.39 MB, MIME type: image/jpeg)
Captions
Summary
[edit]DescriptionKesenian Singo Barong.jpg |
Bahasa Indonesia: Kesenian Singo Barong berasal dari cerita Prabu Singo Barong. Dikisahkan bahwa sang Prabu berputera seorang putri yang sangat cantik. Putri tersebut bernama Dyah Ayu Songgolangit. Kecantikan Putri Songgolangit tersohor di seantero jagad sehingga banyak raja dari luar daerah Kediri yang ingin mempersuntingnya. Putri Songgolangit mempunyai adik laki-laki yang berparas tampan dan terampil bernama Raden Tubagus Putut.Untuk menambah wawasannya Raden Tubagus Putut pamit pada ayahandanya (Prabu Amiseno ) untuk berkelana dan menyamar sebagai masyarakat biasa. Sang Raden pun kemudian mengabdi pada kerajaan Bantar Angin yang dipimpin oleh Prabu Kelono Sewandono dan diberi gelar nama Patih Pujonggo Anom. Mendengar kecantikan Dyah Ayu SonggoLangit, Prabu Kelono Sewandono ingin meminangnya, maka diutuslah Patih Pujonggo Anom.Sebelum berangkat ke Kediri Pujonggo Anom memohon petunjuk kepada Sang Dewata agar dirinya tidak diketahui oleh ayahnya maupun kakaknya. Dan akhirnya diapun berangkat menuju Kerajaan Ngurawan dengan menyamar memakai topeng dengan harapan tidak diketahui oleh ayah dan kakaknya disana. Kedatangan Pujonggo Anom untuk melamar membuat terkejut Songgolangit, karena meskipun Pujonggoanom memakai topeng, ia mengetahui bahwa itu adiknya sendiri.
Songgolangit menghadap ayahnya menyampaikan bahwa Pujonggo Anom itu adalah Raden Tubagus Putut adiknya sendiri. Mendengar penuturan itu maka murkalah sang ayah. Kemudian Prabu Amiseno mengutuk Pujonggo Anom bahwa topeng yang dikenakan pada wajahnya tidak bisa dilepas dari wajahnya. Pujonggo Anom pun mengatakan pada Songgolangit bahwa lamarannya itu sebetulnya untuk rajanya yaitu Prabu Kelono Sewandono. Akhirnya Songgolangit mengeluarkan suatu sayembara yang isinya: Dia menginginkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah; Barang siapa dapat membuat tontonan yang belum ada di jagad ini, dan bilamana tontonan ini digelar dapat meramaikan jagad dengan iringan tetabuhan maka si pencipta tontonan berhak memperistri dirinya. Pujonggo Anom melaporkan permintaan Songgolangit kepada Prabu Kelono Sewandono. Karena merasa cukup sulit, akhirnya keduanya bersemedi memohon petunjuk Sang Dewata Agung. Dewata memberikan bahan berupa batang bambu, lempengan besi serta sebuah cambuk. Batang bambu digunakan untuk membuat kuda kepang yang melambangkan sebuah titian yang tidak berpijak pada tanah, lempengan besi dijadikan bahan tetabuhan.Akhirnya pasukan prajurit penunggang kuda dari Bantar Angin menuju Kerajaan Kediri dengan diiringi tetabuhan bisa menjadi tontonan yang belum pernah dilihat oleh masyarakat Kediri. Maka mulailah kesenian itu diberi nama Tari Jaran Kepang yang terdiri dari empat orang sebagai penari yang menggambarkan punggawa kerajaan yang sedang menunggang kuda dalam tugas mengawal raja. Tarian tersebut diiringi oleh satu unit musik gamelan Jawa. Di lain pihak Prabu Singo Barong merasa terdahului oleh Prabu Kelono Sewandono, maka murkalah Singo Barong dan terjadilah perang. Prabu Kelono Sewandono dapat mengalahkan Singo Barong berkat pecutnya. Singo Barong pasrah kepada Kelono Sewandono dan menyanggupi syarat menjadi pelengkap dalam pertunjukkan jaranan yang digelar di Kerajaan Kediri. Dengan bergabungnya Singo Barong dan patihnya Singo Kumbang maka genaplah penari jaranan berjumlah enam orang hingga sekarang ini. |
Date | |
Source | Own work |
Author | Ivuvisual |
Licensing
[edit]- You are free:
- to share – to copy, distribute and transmit the work
- to remix – to adapt the work
- Under the following conditions:
- attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.
This photo was uploaded to Wikimedia Commons as part of a photography contest WikiKaleidoskop
organized by Wikimedia Indonesia with the support of the Wikimedia Foundation. |
File history
Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.
Date/Time | Thumbnail | Dimensions | User | Comment | |
---|---|---|---|---|---|
current | 06:36, 30 August 2021 | 6,000 × 4,000 (12.39 MB) | Ivuvisual (talk | contribs) | Uploaded own work with UploadWizard |
You cannot overwrite this file.
File usage on Commons
The following page uses this file:
Metadata
This file contains additional information such as Exif metadata which may have been added by the digital camera, scanner, or software program used to create or digitize it. If the file has been modified from its original state, some details such as the timestamp may not fully reflect those of the original file. The timestamp is only as accurate as the clock in the camera, and it may be completely wrong.
Camera manufacturer | SONY |
---|---|
Camera model | ILCE-6000 |
Exposure time | 1/400 sec (0.0025) |
F-number | f/5.6 |
ISO speed rating | 200 |
Date and time of data generation | 13:21, 14 October 2018 |
Lens focal length | 100 mm |
Width | 6,000 px |
Height | 4,000 px |
Bits per component |
|
Pixel composition | RGB |
Orientation | Normal |
Number of components | 3 |
Horizontal resolution | 350 dpi |
Vertical resolution | 350 dpi |
Software used | Adobe Photoshop CC 2017 (Windows) |
File change date and time | 22:54, 8 August 2021 |
White point chromaticity |
|
Chromaticities of primarities |
|
Color space transformation matrix coefficients |
|
Y and C positioning | Co-sited |
Exposure Program | Manual |
Exif version | 2.3 |
Date and time of digitizing | 13:21, 14 October 2018 |
Meaning of each component |
|
Image compression mode | 2 |
APEX shutter speed | 8.643856 |
APEX aperture | 4.970854 |
APEX brightness | 8.165625 |
APEX exposure bias | 0 |
Maximum land aperture | 2.96875 APEX (f/2.8) |
Metering mode | Pattern |
Light source | Unknown |
Flash | Flash did not fire, compulsory flash suppression |
Supported Flashpix version | 1 |
Color space | Uncalibrated |
File source | Digital still camera |
Scene type | A directly photographed image |
Custom image processing | Normal process |
Exposure mode | Manual exposure |
White balance | Auto white balance |
Digital zoom ratio | 1 |
Focal length in 35 mm film | 150 mm |
Scene capture type | Standard |
Contrast | Normal |
Saturation | Normal |
Sharpness | Normal |
Lens used | 0mm F2.8 G SSM |
Date metadata was last modified | 05:54, 9 August 2021 |
Unique ID of original document | 1691320EE048FE6C4D4C7EFF064F23CF |